Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Borobudur

  • Senin, 18 Februari 2013
  • rani nuralam
  • Label: ,


  • The Borobudur was considered as one of the seven wonders of the world. This temple is located at Borobudur District, South of Magelang, Central Java.



    Experts Said
    The expression of experts who had been studing Borobudur Temple varied some way. Bernet Kempers expression was: “Borobudur is Borobudur”,  meaning that Borobudur Temple is very unique in her own way.  Nieuwenkamp (an artist) imaginated Borobudur as “a big lotus flower bud ready to bloom” which was floating” on lake.  Nieuwkamps’ imagination was supported by N. Rangkuti (1987) that from the air, the Borobudur Temple looks floating.  From the geological studies, experts were able to prove that Borobudur area was one time a big lake.  Most of the villages around Borobudur Temple were at the same altitude, 235 meters above the sea-level. The same altitude included the Pawon and Mendut Temples.  Thus, the area under 235 meter altitude was below the lake water level.

    Based on the inscription dated 842 A.D. , Casparis suggested that Borobudur was one time place for praying. The inscription stated a phrase such as : “Kawulan I Bhumi Sambhara”.  Kawulan means the origin of holiness, “bhumi sambhara” is a name of a place in Borobudur.  Paul Mus stated that Borobudur Temple had the structure of stupa (conical form) with double expression.  As a whole, the Borobudur Temple was a open-flat stupa, but on the other hand, the temple expressed the idea of a “closed world”.  The latter expression could be felt when one is already inside the temple.  Whenever a person is inside the temple, his or her view will be limited to high walls full on reliefs, the veranda is always squared in such a way that one could not see other parts of the temple, even in a same floor.  The same feeling happened if one stood on arupadhatu round platform, he or she will have a wider view only on that level, buat are not able to see the lower level nor the upper level like the one on rupadhatu and kamandhatu.  It could be said that Borobudur is a symbol of cosmic mountain  covered by the sky roof, a specific world that could be reached through isolated alleys as stages. The closed structural design of the temple expressed the concept of a closed world, not just a technical reason as had been suggested by others experts (Daud AT, 1987).


    Description 
    Borobodur was built by Samaratungga in the 8th century, and belongs to Budha Mahayana.  Borobudur was revealed by Sir Thomas Stanford Raffles in 1814. This temple was found in ruined condition and was buried.
    The overall height was 42 meters, but was only 34,5 meters after restoration, and had the dimension of 123 x 123 meters (15,129 square meters).  There were 10 floors. The first floor up to the sixth floor was square form, the seventh to the tenth floor were round form.

    Borobudur is facing to the East with a total of 1460 panel (2 meters wide each).  Total size of the temple walls was 2500 square meters, full of relief.  The total number of panels with relied was 1212. According to investigation, the total number of Budha statue was 504 including the intact and damaged statues.  The temple undergone restoration from 1905 to 1910, and the last restoration was done in 1973 to 1983.



    Structural Design
    Eversince the first excavation, most experts speculated on the exact shape of the temple. Hoeing, in his book “Das form problem das Borobudur” speculated that the original form of Borobudur Temple had four gates and nine floors. The form of Borobudur Temple is similar to temples found in Cambodia. According to Parmenteir, the huge single stupa on top of the temple made the smaller stupas in the lower part looked drowned. Stutterheim who had been studying stupas in India and other parts of Asia concluded that the stupa structure was an Indian origin. The original purpose of stupa building was as storage of Budha Gautama and other holy priests cremation ash.
    According to Stutterheim, the overall form of Borobudur Temple is a combination of ziggurat (miffle Asian Pyramid) and Indian stupa. Stutterheim opinion was supported by the existence of this type of form in Ancient Javanese literature.

    The relief of Borobudur Temple started fromn the base of the temple up to the fourth platform. The relief at the base contained the story of Karmawibhangga.  Under the main panel  and above the Karmawabhangga relief, a wide-sized was inscripted at the wall. From this point along the alley, the relief did not show story in the sequence, but as a repeating part of the story with the same movies which expressed the world of spiritual beings such as half demonic body (Gandharwa, giants or Yataka, dragon, Sidha or angels and their ladies friends,  Apsara and Nagi, all of them are heavenly beings who are tender and beautiful.

    Division of panels are the first panel expressed a heavenly being in sitting position, on both side of this panel are small panel with a small standing statue.  This figures are repeated 26 times for each side of the wall. Between the panels is carved three bodies, a male flanked by two women.



    Reliefs at the Walls of the Alley
    There were many beautiful ornaments inscripted at the wall of the fourth alley, because the fifth alley di not contained any ornaments.  The fifth alley is a transitional alley to the next platform, the round platform. The next round platforms also did not contained any ornaments at all (Kaylan, 1959).




    Reference :
    Prasetyo, Bambang and Moertjipto, A Glimpse of Temples Lorojonggrang, Borobudur, Ratu Baka and The Legend of Bandung Bondowoso, Jakarta : Directorate General of Tourism Republic of Indonesia.

    Blang - Bling - Blong

  • Senin, 11 Februari 2013
  • rani nuralam
  • Label: ,


  • blang-bling-blong
    dari wetan ke kulon
    terbang mengayunkan sayap alon-alon
    OOeeaaeeOO … ada kalong, ada kalong!

    blang-bling-blong
    kalong melintas terbang ke kulon
    senja redup, senja redup bagai di kolong
    horeeee … bapak pulang, bapak pulang!

    blang-bling-blong
    si bocah lari menyerbu
    tangan kiri mencengkam celana kolor
    bajunya melambai dadanya menantang angin
    angka sebelas ingusnya keluar masuk!
    bapak pulang, bapak pulang
    malam ini bulan kuajak main gundu
    malam ini bintang kuajak petak umpet

    blang-bling-blong
    di tangan kiri bapak ada tas plastik warna merah
    menggelendong bulat bagai kedondong
    emak tahu itulah beras
    butir – butirnya pengobat was-was!

    blap-blip-blog
    malam melarut malas
    bapak menggeram emak paham
    nyaris aku mati
    hanya kudapat dompet ini di bis tadi pagi
    isinya hanya sama dengan butir-butir itu
    tak apa bisik emak
    besok kita curi matahari bagi kita
    dan bapak pun tidur di pelukan emak

    blang-bling-blong
    blang-bling-blong
    blang-bling-blong
    blong!

    Yanusa Nugroho

    Homeschooling Sebagai Alternatif Pendidikan Anak Masa Depan

  • Senin, 04 Februari 2013
  • rani nuralam
  • Label: ,



  • Waktu itu ada seorang ibu curhat tentang perbuatan putranya membolos dari kelas. Mangkir dari pelajaran sekolah bersama teman sekelasnya yang tercatat dalam daftar hitam di kelas mereka.  Di hadapan anak itu si ibu bercerita setengah histeris.  Saya tidak mengerti apa anehnya anak–anak berusia belasan tahun itu membolos.  Semasa SMP saya juga pernah menyelinap dari acara perayaan Maulid Nabi di sekolah dengan menerobos pagar rusak bersama teman – teman. Pintu gerbang dan pintu belakang dalam keadaan terkunci. Lalu, menerbangkan beberapa pesawat kertas dari lantai dua hingga–tanpa disadari–mendarat di depan ruang guru; dan mengotori lapangan!  Dan lain – lain. Saya pikir, hal itu kenakalan biasa. Seharusnya, si ibu tak perlu mempermalukan anaknya dengan membuka boroknya begitu.  Karena  wajah anak itu tiba–tiba merengut dan bicara malas – malasan.

    Kemudian, datanglah eL, my boy yang terancam dikeluarkan dari sekolah tahun ajaran ini lantaran nilai – nilainya sulit  didongkrak. Ibu mana yang tega membiarkan anaknya gagal, terlantar, tertinggal? Tidak ada! Makanya ibu yang satu ini datang pada kami menjelaskan situasi sulit yang sedang mereka hadapi, latar belakang kelahiran anak itu dan mengharapkan bantuan. Observasi pada bulan pertama memposisikan eL  sebagai anak yang perlu perhatian “khusus” dan dibimbing perlahan – lahan. Yang menjadikan hal ini dilematis adalah karena saat ini ia  terultimatum; duduk di kelas VIII dengan kemampuan yang sama sekali tidak setaraf.  Apa daya pelajaran yang diberikan di tempat kami pun terpaksa diturunkan, padahal  ia harus mendapat nilai bagus agar bisa naik kelas. 

    Kondisi tersebut berbanding terbalik waktu saya mengajar anak – anak manis berusia enam tahun. Mereka mudah sekali menerima materi yang saya berikan kendati hanya mengandalkan daya ingat.  Salah seorang malah sudah menguasai sekitar tujuh puluh persen sajak “Aku” karya Chairil Anwar, termasuk penghayatannya dalam tiga kali pertemuan. Dengan kecerdasan anak seperti itu seharusnya dengan gampang ia menguasai calistung (baca – tulis – hitung), tapi orang tuanya keukeuh dengan keyakinan bahwa tugas anak usia itu hanya bermain.  Mereka malah sudah berancang – ancang menerapkan home school buat putri mereka akibat keengganan mematuhi syarat sekolah manapun – negri ataupun swasta – yang mengharuskan anak dapat membaca, menulis, dan berhitung sebelia itu saat masuk sekolah.

    Saya belum pernah bertemu dengan anak – anak homeschooling atau melihat cara pendidikan di lembaga homeschooling. Setidaknya sekilas menjelajah dunia maya, telah saya dapatkan alamat homeschooling  di Indonesia.  Tapi dari daftar ini, kemudian muncul pertanyaan apakah home school harus se-formil  itu? Dengan cara belajar mengajar bukan di rumah?

    Daftar Homeschooling
    (http://madisaminded.blogspot.com/2010/04/daftar-alamat-homeschooling-indonesia.html.) :

    KAK SETO HOMESCHOOLING (HSKS)
    http://homeschoolingkakseto.com

    Komunitas HSKS Jakarta
    SKC (Selapa Knowledge Centre)
    Jl. Ciputat Raya No 40 Ps. Jumat, Jakarta Selatan

    Homeschooling Kak Seto
    Jl. Taman Cirendeu Permai No. 13, Perumahan Cirendeu Permai
    Lebak Bulus, Jakarta Selatan 15419
    Telp. (021) 75907110

    Homeschooling Kak Seto Cab. Bandung
    http://www.homeschoolingkaksetobandung.com
    Jl. Sukarajin ll No. 15, Bandung 40124
    Telp. (022) 7101190 Fax. (022) 7102425
    Bayang (Marketing & Public Relations) (022) 70526242/92578747

    HOMESCHOOLING PRIMAGAMA
    Jl. Diponegoro 89, Yogyakarta (55231) Telp. (0274) 520418, Faks. (0274) 558006
    www.homeschooling-primagama.com, Email: indo@homeschooling-primagama.coom

    KELUARGA HOMESCHOOLING
    RUMAH INSPIRASI (www.sumardiono.com)
    RUMAHKU SURGAKU 
    http://baitijannati.wordpress.com
    Email : mailto:faridm_yk@yahoo.comfaridmaruf@yahoo.com atau faridmaruf@gmail.com
    Yahoo Messenger : faridm_yk
    Telepon : 02747853974, SMS : 08175423370
    Alamat Pos : Jalan K.H.A. Wahid Hasyim nomor 76 Bantul Yogyakarta 55712

    FAFA HOMESCHOOLING
    http://akuhomeschooling.wordpress.com

    DUNIA IBU
    http://www.dunia-ibu.org

    HOMESCHOOLING@INDONESIA
    http://www.homeschoolingindonesia.com

    BANDUNG HOMESCHOOLING CENTER (www.sekolahrumah.com)
    Kontak: Wina
    Jl. Kampus VII no.20 Kiaracondong-Bandung
    (022) 7277224/0818-09118111
    email: shanty_bhsc@yahoo.com

    EHUGHESCHOOLING
    La Piazza Lt. 2 No. 3A Sentra Kelapa Gading
    Jl. Bulevar Blok M Kelapa Gading - Jakarta Utara
    Telp. (021) 4586 5008

    KERLIP
    Kontak: Yanti Sriyulianti
    Jl. Teratai VII Blok E No 16 Tanjung Barat Indah Jakarta Selatan
    Tlp/fax : 021-7890151
    http://www.backtohomeschooling.org
    email: yanti_kerlip@yahoo.com 

    KOMUNITAS BERKEMAS
    kontak: Yayah Komariah
    Jl. AUP Gg. H. Mesir II Rt. 002/10 No. 28, Pasar Minggu - Jkt 12520
    Telp. (021) 78839571, 0888-1765303
    email: yayahkom@yahoo.co.id

    KOMUNITAS HS PELANGI
    Kontak: Ibu Erlina
    Jl. Kutilang C24/7 Sarua Permai Ciputat
    Telp. (021) 9300-5792

    KOMUNITAS SEKOLAH DOLAN
    Kontak: Lukman
    Perum Vila Bukit Tidar A1-117 Merjosari Malang
    Telp. 0341-559763/0341-8613701 Hp 085234075023
    Email: sdolanmlg@yahoo.co.id 
    Blog: http://sekolahdolan.blogspot.com

    MORNING STAR ACADEMY (MSA)
    Setiabudi Building II, 6th floor, suite 605
    Jl. HR Rasuna Said kav 62 Jakarta 12920 - Indonesia
    Telp. (021) 5201041/57
    Fax. (021) 5201039

    YAYASAN CERDAS MERDEKA (RUMAH CERDAS)
    Kontak: Ermalen Dewita
    Perumahan Wisma Jaya
    Jl. Kusuma Utara Raya Blok 12 No. 2 Bekasi Timur 17111
    Telp. 021-70108047, Fax. 021-88340556, HP : 0811962657
    email: cerdasmerdeka@yahoo.com

    SIDOARJO - KLUB SINAU
    Komunitas Homeschooling "Klub Sinau"
    Ibu Wulan
    Telp. : 031-70702970
    Email: wulan_pratidina@yahoo.com 
    Ibu Maria
    Telp. : 031-60290524
    Email: marcellinamaria@yahoo.com

    Homeschooling bukan barang baru di dunia pendidikan, tapi tidak umum di wilayah tempat kami berdomisili.  Mencanangkan homeschooling demi kemajuan anak – anak sendiri sudah tentu langkah revolusioner. Menteri Pendidikan Indonesia, M. Nuh  menyatakan bahwa  homeschooling adalah sebuah metode pembelajaran yang legal (http://www.homeschooling-primagama.com/main.php?hal=berita&id=10). Ia menilai, homeschooling diterapkan ketika anak-anak memerlukan perhatian khusus. Misalnya, karena menderita sakit dan harus dirawat ataupun ada masalah-masalah tertentu yang membuat anak-anak memang harus menjalani pendidikan secara homeschooling.  Anak-anak homeschooling dapat menggunakan jalur ujian Paket A, B dan Paket C untuk memeroleh ijazah guna melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, dimungkinkan juga di suatu saat anak-anak homeschooling dapat ikut ujian bergabung bersama dengan pendidikan formal. Mengenai standar kurikulum dalam homeschooling, Nuh menegaskan, homeschooling tetap harus memiliki kurikulum dasar. Tetapi, pengembangan dan pendekatannya diserahkan secara penuh kepada sang pendamping atau sang pembimbing homeschooling.

    Bagi anak – anak macam eL, my boy homeschooling tentu jadi alternatif baik. Pelajaran dasarnya dapat dimantapkan. Bakat dan minatnya dapat digali lebih dalam.  Ia pun tidak akan mengalami penekanan akibat kurikulum yang sudah menjadi target sekolah.  

    Saya kagum pada ibu – ibu yang mengayomi anak – anaknya. Memang tak ada ibu yang akan menelantarkan anaknya, ya ‘kan? Segala  yang dilakukan semata demi mereka. Semua jalan ditempuh agar putra – putri mereka juga berharga di mata orang lain. Ketika menerima eL, my boy sebagai anak baru saya,  perasaan  gemas, kesal dan kasih bercampur aduk saat mengajar. Saya juga ingin ia cepat memahami  materi  yang saya berikan. Tapi karena ia-lah baru saya pahami mengapa ibu itu sampai setengah histeris mencurahkan isi hatinya tentang kelakukan membolos putranya, dan saya perlu setahun untuk memahami mengapa ia bertindak begitu. 

    Tetap semangat ya Ibu – ibu! Ayo, Nak, kamu bisa! (Q)

    Sumber :

    (c) Copyright 2010 lampu bunga. Blogger template by Bloggermint