Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Petualangan 365

  • Senin, 30 Desember 2013
  • rani nuralam
  • Label: ,


  • Sepertinya menuliskan catatan penting untuk menutup akhir tahun akan jadi tradisi. Catatan mozaik kehidupan saya sepanjang tahun 2013 berikut ini adalah penggalan yang tak krusial untuk dipolemiki siapa pun.  Cara ini adalah pertanda syukur saya atas hidup ini.  Berbagi adalah pelajaran yang senantiasa ditekankan Ust. Yusuf Mansyur dan saya merasa damai karena itu.


    Bibi Bodyguard
    ... .Terkadang saya membayangkan Jejes dan My Little Kijang (MLK) sebagai Jem dan Scout  dalam To Kill A Mockingbird. Dalam beberapa hal polah mereka mirip.

    Saya senang  lihat mereka tumbuh dengan afeksi yang menyala-nyala, bertanggung jawab, dan menaruh perhatian sungguh - sungguh. Terlebih sejak Mili melahirkan Maiki, Fidin, Virni, dan Baisi, anggota keluarga baru kami.

    Jejes sudah terlihat  tumbuh akan jadi pemuda tampan. Kini ia sedang giat berlatih nge – band! Anak band! Whew!  Baiklah! Hmmm…  Tak mengapalah bila keinginannya  jadi anak band berlanjut sebagai karir. Karena sedari sekarang saya akan berlatih garang untuk menghalau gadis – gadis yang nantinya hendak menempelinya seperti permen karet. 

    MLK juga sudah terlihat tumbuh menjadi  “gadis sampul”.  Tak sekedar wajah elok yang dimilikinya. Peragaan  jurus – jurus taekwondonya sama gemulainya dengan tarian yang sedang dipelajarinya.  Saya sudah pasti akan ikut – ikutan pusing tujuh keliling bila kelak ia pilih jadi penari  … . Bajunya itu loh! Keseronokan gerakan – gerakan tubuh perempuan dewasa itu loh! Whew!


    Acara Makan yang Menegangkan
    .... Menciduk 2 buah akan dianggap penghinaan, demikian yang saya pikir waktu itu, tiga buah paling sedanglah!  Padahal Kalio Jengkol bukan menu utama, tapi entah mengapa jadi pembicaraan hangat sebelum menyantap.  Saya tidak tahu harus lari ke mana atau pakai alasan apa menolak undangan makan itu. Nyonya rumah sudah berbaik hati menyiapkan hidangan dan ia sendiri adalah pribadi yang menyenangkan.  Waktu lauk itu sampai di mulut,  tercacah oleh kunyahan gigi geligi yang saya rasakan rasa gurih, kenyal. Saya menikmatinya tanpa perlu merasa gelisah akibat pamor aroma khas jengkol itu tuh! Nah, acara makan – makan itu jadi  pengalaman kuliner jengkol pertama yang sukses! Tak pernah saya duga akan menyantap olahan jengkol pada akhirnya.  Lezatnya.… ck ck ck… hmmm … lekker. Hahaha.


    Magnet
    ... .Saya tidak tahu cara menggambarkan hal ini. Tapi sungguh mengherankan ada seseorang yang bisa mengucapkan kata – kata saya. Kata – kata yang tidak pernah saya ucapkan dan selalu berputar – putar di kepala saya. Tetapi ia mengatakannya. 

    Hal ini bisa saja tak istimewa seandainya cuma 1 – 2 kali  terjadi atau dia memiliki kemampuan membaca pikiran orang. Saya senang, apalagi orang yang sama yang mengucapkannya. Tentu saja dia belum  saya beritahukan tentang hal ini. Ini 'kan rahasia! Hmmm ... Kasih tahu gak yaaaaaaaaa? ...


    Having Fun
    ... .Saya terus teringat bagaimana ibuku memaksa – maksa kami melahap 1 juz dalam 1 jam. Untuk orang awam 1 juz hanya berhasil dicapai ketika Ramadhan tiba dan itu pun dibagi dalam 5 waktu.  Meskipun tantangan ini tadinya saya terima, tetapi pesan moralnya ternyata banyak.  Untuk muslimah ada periode dimana ia haram membaca Al Qur’an.  Saya batal ikut karena tamu bulanan ini dan jadi introspeksi bahwa seseorang harus cukup profesional untuk membaca ayat – ayat Allah secara nyaring sesuai tajwid yang benar dalam tempo singkat.

    Yang membuat saya terkesan ketika beliau menggambarkan “pembacaan  Al Qur’an itu untuk bersenang – senang!” ...menekuri itu dan rasanya … hmmm… ya … Wow! … Saya sudah pernah dengar Al Quran adalah obat hati. Membacanya tidak saja kita akan mendapatkan pahala, tetapi juga ketenangan batin.  Berbahagialah orang yang menjadikan Al Qur’an untuk bersenang – senang.  Mau having fun mudah sekali arahnya. Hidup ibu!


    Bogor, Pada Suatu Hari
    ... .Begitu acara selesai, dan saya berada di rumah seorang teman, saya sadari sesuatu yang luar biasa barusan terjadi. Seluruh keinginan yang saya angankan di kota itu seketika terwujud! Kurang dari satu hari! Bagai menjentikkan jemari.  Tapi, maafkan ke-lebay-an saya! Tidak seluruhnya kok! Ada satu hal yang  urung  digapai. Tetapi, pencapaian 90%, bagi saya sudah mencakup semuanya. Yang 10% sebetulnya bisa saja terwujud  kalau keegoisan saya memainkan peran lebih besar.

    Waktu seorang teman menanggapi  itu, ia bilang, “Allah akan mengabulkan permintaan kita.  Mungkin bukan sekarang, bukan besok, tapi suatu saat.”


    Petualangan
    Perjalanan tahun ini bagai sebuah petualangan.  Tapi bukan petualangan yang disiratkan sebagai usaha  coba – coba.  Banyak hal yang pertama kali baru dilakukan. Untuk mengerjakan itu perlu keberanian, kenekatan, dan kesungguhan.  Semua itu seharusnya tidak dilakukan untuk  menguji nyali, memenuhi kepuasan napsu,  mengocok andrenalin atau menantang bahaya. Namun ternyata, ada bagian yang secara mutlak terdeteksi sebagai sebuah kesalahan. Namanya kegilaan.

    Kegilaan ada banyak ragamnya. Andrea Hirata menggambarkannya begini : (1) untuk mereka yang meminta kopi saja, tanpa air, dan memakan kopi itu seperti sagon tercatat sebagai penderita sakit gila dan masuk peringkat  29; (2) orang yang senang digelari yang tidak- tidak dianggap sakit gila nomor 17; (3) mereka yang minum dari gelas kosong, seolah – olah ada kopi di dalamnya dinomori  27; dan (4) untuk pengumpul barang - barang rongsokan tidak berguna tetapi sayang dibuang  berada di nomor 28.

    Gila senam, gila masak, gila berguru pada ibuku, gila curcol di blog sendiri rasanya tidak cocok dalam 44 kategori yang Andrea Hirata ungkapkan. (Warning! Silakan ya cermati betul isi buku – buku penulis itu sehingga  tidak salah kaprah.  Ke - 44 kategori versi AH cuma disinggung sedikit di sini soalnya.) Konten soal sisa kegilaan yang belum diungkapkan sudah pasti sangat memalukan dan tidak terhormat.

    Menukar kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki? Ah, tidak!  Sangat tidak berharga menukar kegilaan dengan cinta dan kecintaan yang datang bertubi - tubi.

    Tahun 2013 merupakan petualangan yang menakjubkan. Tak memiliki apapun untuk mencapai suatu resolusi bukan jaminan kemustahilan.  Ada orang yang berhasil meraih resolusinya (secara  berturut – turut dalam satu kurun waktu), padahal itu sesuatu yang sederhana, tapi memang sesuai dengan kapasitasnya. Ada orang yang resolusinya tersisa 20% sebagaimana yang disebutkan akhir tahun 2012 ternyata menunjukkan pertanda positif tepat satu tahun kemudian - muncul begitu saja bagai hujan di musim panas, jamur di musim hujan atau mendapat durian runtuh, yah semacam itulah! - Mudah – mudahan cita -cita itu tergenapi di tahun masehi 2014.

    Iya

    Tuhan menjawab doaku sama persis seperti yang tidak diminta. Kita tidak bisa menganggap doa dan pengabulan merupakan variabel – variabel dalam fungsi linear karena jika demikian ketentuan Tuhan dapat kita prediksi macam prakiraan cuaca.  Itu kata penulis favorit saya dalam Laskar Pelangi. Kata – kata itu membuat saya merasakan suatu luapan yang membanjir di dalam dada.


    Permohonan
    Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji bagi Engkau, Tuhan Semesta Alam. Dengan segala kerendahan hati kumuliakan diriMu.

    Allahumma shalli 'ala Syaidina Muhammad Wa'ala 'ali Syaidina Muhammad.

    Semoga hari esok tetap menjadi hari penuh pengampunan dan berkah; bermanfaat lebih banyak buat orang lain, dicintai lebih besar oleh yang dicinta; mendapat cinta dan kecintaan baru segudang, berlabuh dan melahirkan anak - anak kami yang tampan - tampan, cantik - cantik, dan sehat - sehat, dan mereka bernama hafidz dan hafidzah, serta sejahtera, juga sehat wal afiat. Pun orang tuaku diberi kesehatan yang prima sehingga bisa menyaksikan pernikahanku dan kelahiran anak - anak kami.

    Hanya Engkau yang mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi, maka kumohon muliakanlah dia, dia, dan dia pula.

    Ya Rabb, tahun 2014 saatnya memilih pemimpin. Harapan sosok dari Gen X yang akan mengambil alih tampuk kepemimpinan untuk merapikan organisasi pemerintahan negeri ini sangat besar. Banyak priyayi lahir dari angkatan ini dan memiliki karisma sebagai pemimpin, maka perkenankanlah sosok yang cerdas, bijaksana, tegas, dan berakhlak itu menjadi pemimpin kami.

    Ya Rabbi, pertambahan umur serta segala implikasinya tidak bisa dihindari, namun berilah semangat kemudaan itu sehinggga hambaMu senantiasa bercahaya dan caiyo, termasuk dikabulkan doa yang off the record itu ya, Ya Allah! Amin YRA. (Q)

    buat eL

  • Senin, 09 Desember 2013
  • rani nuralam
  • Label: ,


  • apakah aku sedang jatuh cinta?
    tanyaku pada bayangdiri
    yang menua di dunia dasar cermin
    ialah dunia, satusatunya dunia,
    yang masih bebas dari bendabenda
    tanpa mesti kehilangan warna.

    barangkali aku akan terus
    mengulang tanya,
    andai tibatiba cuaca tidak menjadi
    semacam etalase kebimbangan
    dan ketidakpastian
    yang sungguh terasa kekal

    sendiri, seperti lidah api
    ketika meruncing lentur
    tiap dihembus angin, kubiarkan
    pertanyaanpertanyaan tentangmu
    jadi rahasia bagi hatiku
    jadi sajaksajak
    yang memilih enggan meninggalkan
    jejak

    kita
    cuma jeda di sela banyak Tanda.



    Timur Sinar Suprabana, Mei 2008
    (c) Copyright 2010 lampu bunga. Blogger template by Bloggermint