Untuk Siapa Mata Memandang
Aku pun tak tahu buat apa
mata bisa memandang
Di luar kehendakku aku bisa mencium
bau binatang, melati dan matahari
Sudah lama kukibaskan
kemampuan untuk menyentuh
Sudah lama kubutakan mata dari pandang
dan hati dari perasaan
Kukembalikan, kukembalikan
semua kepada yang punya
aku mau tutup mata
Tutup muka
Sudah lama kuputuskan
garis – garis pandang
yang menusuk – nusuk pintu
hatiku.
Akh, aku tak bergurau
ketika aku bilang hendak melepas
pandang. Buat apa? Toh, aku juga
tak pernah tahu apa – apa.
Sides Sudyarto DS., Jakarta, 1993
:)
Daftar Isi 2019
Arsip
-
►
2011
(26)
- Mei (3)
- Juni (4)
- Juli (4)
- Agustus (2)
- September (4)
- Oktober (3)
- November (3)
- Desember (3)
-
▼
2012
(32)
- Januari (2)
- Februari (3)
- Maret (3)
- April (2)
- Mei (3)
- Juni (4)
- Juli (3)
- Agustus (2)
- September (3)
- Oktober (3)
- November (1)
- Desember (3)
-
►
2013
(28)
- Januari (2)
- Februari (3)
- Maret (3)
- April (3)
- Mei (2)
- Juni (3)
- Juli (1)
- Agustus (2)
- September (1)
- Oktober (3)
- November (3)
- Desember (2)
-
►
2014
(23)
- Januari (2)
- Februari (1)
- Maret (2)
- April (2)
- Mei (3)
- Juni (2)
- Juli (2)
- Agustus (3)
- September (2)
- Oktober (2)
- November (1)
- Desember (1)
-
►
2015
(26)
- Januari (2)
- Februari (3)
- Maret (3)
- April (3)
- Mei (3)
- Juni (2)
- Juli (1)
- Agustus (1)
- September (1)
- Oktober (2)
- November (3)
- Desember (2)
-
►
2016
(14)
- Januari (2)
- Februari (1)
- Maret (1)
- April (1)
- Mei (1)
- Juni (1)
- Juli (1)
- Agustus (1)
- September (2)
- Oktober (1)
- November (1)
- Desember (1)