Ya! Aku yang membiarkanmu matamu terpancang padaku, hanya padaku, memperhatikanku menari. Aku ingin kau lihat kesempurnaan yang tidak sempurna atas setiap gerakanku, buku – buku tubuhku, peluhku bahkan merasakan bauku. Kutampilkan tarian tentang seberkas pelita, segumpalan awan, sehimpunan seroja, segulungan benang, dan sebuah gelembung udara. Setiap liukan mengikuti tabuhanmu. Setiap hentakan adalah melodimu. Meskipun senandungmu hanya ada dalam anganku, tapi aku menari untukmu. Apakah kau suka? Apakah sudah tepat? Katakanlah! Kupersembahkan semua kerepotan ini untukmu, hanya untukmu. Karena aku mencintaimu, apalagi.
R. Nuralam. 22 Oktober 2012