Ini dapurku! Selamat datang …
Yah, biar kecil tapi bergaya kontemporer minimalis. Kudesain sendiri tempat pesta ini berdasarkan referensi dari internet dan majalah rumah. Nuansa warnanya cukup menenangkan. Lihat! Nah, tidakkah Anda setuju? Perpaduan Mintcream #f5fffa dan Dimgray #696969. Dari balik jendela menyembul hijaunya dedaunan dari cemara jarum di pekarangan belakang. Ruangnya pun jadi bertambah hidup karena anak – anakku meletakkan aquarium kecil di meja saji. Di satu periode isinya ikan cupang atau ikan – ikan hias macam yang ada di free download aquarium wallpaper, tetapi pada periode lain berisi keong - keong seharga seribuan yang mereka beli dari abang – abang di depan sekolah mereka.
Kulkas dua pintu, kompor dua tungku dan sebuah oven bernada perak mengkilap. Panci – panci stainless steel tersimpan rapi di dalam kitchen set. Perlengkapan memasak yang sophisticated: blender, juicer, mixer, kitchen scale dan lain – lain juga tersedia di dapur. Tapi ibu yang tinggal bersama kami sering menggerutui rasa masakanku. Katanya, “Tak enak.! … Menghaluskan bumbu dengan blender! … . Menanak nasi dengan rice cooker! … . Membuat bolu kukus dengan magic com! … Membumbui masakan dengan bumbu instan! … Mengadoni bahan donat dengan mixer roti! …”
Duh duh duh!
Maka kami membuat dapur kotor dibalik dapur bersih. Dapur modern dengan perangkat memasak yang mahal kami sebut dapur bersih. Sementara dapur kotor adalah tempat dimana ada cobek dan ulekan, panci pengukus, rempah – rempah bumbu, Teflon Jawa (yang ini penggorengan antilengket dengan beratnya sekitar 1,5 kg!), tempayan lengkap dengan ciduk tempurungnya, amben, kuali, serta sederet perabot masak tradisional lain.
Makan boleh dimana saja di seluruh pelosok rumah (kecuali kamar mandi dan tempat tidur, tentunya). Termasuk duduk selonjoran di amben dapur kotor yang nyaman itu. Namun, pada saat – saat tertentu mereka harus mengelilingi meja bundar. Karena kadang timbul ilhamku melukis meja makan kami dengan komposisi warna masakan dan bentuk – bentuk unik piranti makan. Saat mengolah masakan kan kupasang aksi layaknya koki Jepang mengolah kuliner mereka sambil memakai celemek bertuliskan : “I love cooking”. Setelah itu kubiarkan seluruh anggota keluarga ribut mengomentari dan memperebutkan hasil karyaku. Dari ayah sampai anak akan mengatakan “Enak sekali, Ma!”
*
Meskipun memasak adalah hobi, memasak juga harus dilakukan sungguh – sungguh. Cuma sesekali waktu makan malam atau makan siang di akhir pekan butuh perencanaan yang mendalam. Berkutat di dapur merupakan salah satu bentuk dedikasi buat keluarga. Semua yang diolah di dapur dan terhidang di meja patut disyukuri, meskipun hanya rebusan atau gorengan, karena itulah yang akan membuat makanan terasa semakin lezat.