Menyaksikan Pagi dari Beranda
Karya Aan Mansyur
Langit menjatuhkan banyak kata sifat. Tidak satu pun
ingin kutangkap dan kuingat. Kubiarkan
mereka bermain seperti anak-anak kecil sebelum
mengenal sekolah. Mereka menyentuh pepohonan
dan membuatnya berwarna-warni. Mereka
memanjat dinding dan jendela bercahaya. Mereka
mencelupkan jemari di kopi dan mimpiku meluap
jadi mata air di halaman.
Orang-orang melintas membawa kendaraan.
Mereka menyalakan radio dan tidak mendengarkan
apa-apa. Mereka pergi ke kantor tanpa membawa
kata kerja. Mereka tergesa, tapi berharap tidak tiba
tepat waktu.
Jalanan keruh sekali setelah pukul tujuh pagi. Satu-
satunya jalan keluar adalah masuk. Tutup pintu.
Biarkan jalanan tumbuh dengan hal-hal palsu.
Aku ingin mandi dan tidur siang berlama-lama. Aku
mencintai kemalasanku dan ingin melakukannya
selalu. Pada malam hari, aku ingin bangun dan
mengenang orang-orang yang hilang.
Sudah tanggal berapa sekarang
:)
Daftar Isi 2019
Arsip
-
►
2011
(26)
- Mei (3)
- Juni (4)
- Juli (4)
- Agustus (2)
- September (4)
- Oktober (3)
- November (3)
- Desember (3)
-
►
2012
(32)
- Januari (2)
- Februari (3)
- Maret (3)
- April (2)
- Mei (3)
- Juni (4)
- Juli (3)
- Agustus (2)
- September (3)
- Oktober (3)
- November (1)
- Desember (3)
-
►
2013
(28)
- Januari (2)
- Februari (3)
- Maret (3)
- April (3)
- Mei (2)
- Juni (3)
- Juli (1)
- Agustus (2)
- September (1)
- Oktober (3)
- November (3)
- Desember (2)
-
►
2014
(23)
- Januari (2)
- Februari (1)
- Maret (2)
- April (2)
- Mei (3)
- Juni (2)
- Juli (2)
- Agustus (3)
- September (2)
- Oktober (2)
- November (1)
- Desember (1)
-
►
2015
(26)
- Januari (2)
- Februari (3)
- Maret (3)
- April (3)
- Mei (3)
- Juni (2)
- Juli (1)
- Agustus (1)
- September (1)
- Oktober (2)
- November (3)
- Desember (2)
-
▼
2016
(14)
- Januari (2)
- Februari (1)
- Maret (1)
- April (1)
- Mei (1)
- Juni (1)
- Juli (1)
- Agustus (1)
- September (2)
- Oktober (1)
- November (1)
- Desember (1)