Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Menonton Zakir Naik di Candrabaga

  • Senin, 17 April 2017
  • rani nuralam
  • Label: ,
















  • Biografi 
        Zakir Naik lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai (Bombay pada waktu itu), India dan merupakan keturunan Konkani. Ia bersekolah di St. Peter's High School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih di bidang dakwah atau proselitismeIslam 


    Safari 
         Cendekiawan muslim asal India Dr Zakir Naik akan melangsungkan safari dakwah di lima kota di Indonesia mulai 1-10 April 2017. "Dr Zakir Naik tidak akan bicara tentang hal-hal SARA, tapi ceramah biasa dan lebih banyak tentang ilmu pengetahuan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Luar Negeri Muh Yudin Junaedi dalam silaturahmi Zakir Naik dengan MUI pusat di Jakarta, Jumat (31/3).  

        Safari dakwah dengan tajuk "Zakir Naik Visit Indonesia 2017" akan dimulai pada Ahad 2 April 2017 di Auditorium Universitas Pendidikan (UPI) Bandung dengan tema "Da'wah or Destruction" yang akan diikuti 10 ribu orang. 
     
        Selanjutnya pada Senin 3 April 2017 kuliah umum akan berlangsung di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada pukul 08.00-12.00 WIB dengan tema "Religius as anda Agen of Mercy and Peace" yang diikuti 15 ribu peserta. 

        Pada Selasa 4 April 2017, pukul 19.30-24.00 WIB kuliah umum tentang "Religion in Right Perspective" akan disampaikan di Lapangan Universitas Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur dengan peserta 15 ribu orang.

         Kuliah umum akan berlanjut pada Sabtu, 8 April 2017 di Stadion Patriot Bekasi dengan tema "Similarity Between Islam and Christianity" dengan peserta sekitar 40 ribu orang pukul 19.30-24.00 WIB.

         Safari dakwah diakhiri di Auditorium Universitas Hasanuddin Makassar yang diikuti sekitar 10 ribu orang pada Senin 10 April 2017 pukul 08.00-12.00 WITA dengan tema "Quran and Modern Science: Compatible or Incompatible". Kegiatan tersebut tidak hanya akan diikuti muslim, tapi juga terbuka untuk semua kalangan. 


    Artikel Wa  
         Sebelum kedatangan Dr Zakir Naik, tayangan di Youtube dan media sosial lainnya menunjukkan betapa beliau bereputasi cemerlang. Kajiannya cerdas dan mendalam. dengan bahasa yang sederhana mampu menerangkan dengan jernih jawaban penanya. Berikut adalah kutipan artikel no name yang saya ambil dari grup wa.

         Dr. Zakir Naik mengungkapkan bahwa jumlah misionaris saat ini mencapai satu juta orang. Di antara mereka, ada yang tugasnya berkeliling untuk mendangkalkan aqidah umat Islam. Salah satu caranya, memulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini. 

    Pertanyaan Pertama
    “Apakah dijelaskan dalam Al Quran bahwa Injil adalah firman Tuhan?” Biasanya muslim yang ditanya demikian akan langsung menjawab,
    “Ya, disebutkan”
    “Kalau begitu mengapa engkau tidak mengikuti Injil?” 

    Pertanyaan Kedua
    “Berapa banyak nama Nabimu (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) disebutkan dalam Al Quran?”
    Muslim yang tahu akan menjawab, “Lima kali. Empat kali dengan nama Muhammad dan satu kali dengan nama Ahmad”
    “Berapa banyak nama Yesus Kristus (Isa ‘alaihi salam) disebutkan dalam Al Quran?”
    Muslim yang tidak tahu, akan diberitahu oleh misionaris yang mempelajari Al Quran itu. Bahwa Isa disebutkan 25 kali.
    “Mana yang lebih besar, Muhammad yang disebutkan lima kali atau Yesus yang disebutkan 25 kali dalam Al Quran?” demikian pertanyaan misionaris berikutnya.


    Pertanyaan Ketiga
    “Apakah Nabi Muhammad punya ayah dan punya ibu?”
    “Ya” “Apakah Isa (Yesus) dilahirkan dengan ibu dan ayah?”
    “Isa memiliki ibu tetapi tidak memiliki ayah”
    “Mana yang lebih hebat, orang yang dilahirkan dengan cara biasa dengan adanya ibu dan ayah atau yang terlahir tanpa ayah?” 

    Pertanyaan Keempat
    “Apakah Nabi Muhammad memiliki mukjizat?”
    “Ya”
    “Apakah Nabi Muhammad bisa menghidupkan orang mati?”
    “Tidak” (Karena dalam Al Quran dan hadits tidak disebutkan mukjizat itu)
    “Apakah Isa bisa menghidupkan orang mati?”
    “Ya” (salah satu mukjizat Nabi Isa, dengan izin Allah, bisa menghidupkan orang mati)
    “Mana yang lebih hebat, yang tidak bisa menghidupkan orang mati atau yang bisa menghidupkan orang mati?” 

     Pertanyaan kelima
    “Apakah Nabimu Muhammad sekarang secara fisik meninggal atau hidup?”
    “Meninggal”
    “Apakah Yesus (Isa) sekarang meninggal atau masih hidup?”
    “Masih hidup”
    “Mana yang lebih hebat, yang sudah meninggal atau yang masih hidup hingga sekarang?” 

         Pertanyaan-pertanyaan itu membuat banyak muslim yang tidak memahami Al Quran menjadi bingung. Namun, sebenarnya semuanya hanya pertanyaan licik misionaris. Jawabannya sudah ada dalam Al Quran. Jawaban atas Pertanyaan Misionaris (1) Di antara cara untuk mendangkalkan aqidah, bahkan sampai memurtadkan, misionaris menggunakan sejumlah pertanyaan. Dr Zakir Naik membeberkan lima pertanyaan utama yang biasa dipakai para misionaris. Berikut ini pertanyaan tersebut dan jawabannya: 

    Pertanyaan Pertama 
    “Apakah dijelaskan dalam Al Quran bahwa Injil adalah firman Tuhan?” 
    Biasanya muslim yang ditanya demikian akan langsung menjawab, “Ya, disebutkan” 
    “Kalau begitu mengapa engkau tidak mengikuti Injil?” 
    Jawaban atas Pertanyaan Pertama Al Quran memang mengatakan Injil adalah kitab Allah sebagaimana Taurat juga kitab Allah. 
    Al Quran membenarkan keduanya, sebagaimana tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 3.

    نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ 

    "Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (QS. Ali Imran: 3) 

         Jadi Injil dibenarkan Al Quran sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Bukan berarti harus diikuti, sebagaimana Taurat juga dibenarkan sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya tetapi tidak untuk diikuti.Bahkan seharusnya, orang yang percaya pada Taurat dan Injil, mereka mengikuti Al Quran sebagaimana orang yang berpegang pada sesuatu akan mengikuti update terbaru dari sesuatu itu.

     يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آَمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَى أَدْبَارِهَا أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا 

    “Hai orang-orang yang telah diberi Alkitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu...” (QS. An Nisa’: 47)

        Selain itu, Injil yang dibenarkan Al Quran adalah Injil yang otentik. Injil pada zaman Nabi Isa sebelum diubah oleh para pemalsu. Adapun Injil yang ada sekarang, telah beberapa kali mengalami perubahan, misalnya pada Persidangan Nicea pada tahun 325 M. Pada tahun 1881 dirilis Injil King James Version (KJV) yang merevisi beberapa hal yang dianggap bertentangan. Pada tahun 1952 dirilis Revised Standard Version (RSV) atas dasar ditemukannya beberapa cacat pada KJV. 

    Suasana di Stadion Menjelang Ceramah DZN


    Pertanyaan Kedua
        “Berapa banyak nama Nabimu (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) disebutkan dalam Al Quran?” Muslim yang tahu akan menjawab,
    “Lima kali. Empat kali dengan nama Muhammad dan satu kali dengan nama Ahmad”
    “Berapa banyak nama Yesus Kristus (Isa ‘alaihi salam) disebutkan dalam Al Quran?” Muslim yang tidak tahu, akan diberitahu oleh misionaris yang mempelajari Al Quran itu. Bahwa Isa disebutkan 25 kali.
    “Mana yang lebih besar, Muhammad yang disebutkan lima kali atau Yesus yang disebutkan 25 kali dalam Al Quran?” demikian pertanyaan misionaris berikutnya. 

         Jawaban atas Pertanyaan Kedua Nabi Isa ‘alaihis salam memang disebutkan dalam Al Quran lebih banyak daripada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, penyebutan yang lebih banyak itu tidak menunjukkan siapa yang lebih besar atau lebih agung.
    Nabi Musa, bahkan disebutkan lebih banyak lagi. Nama Nabi Musa disebutkan sebanyak 124 kali dalam Al Quran di:
    • Surat Al Baqarah 13 kali
    • Surat Ali Imran 1 kali
    • Surat An Nisa’ 2 kali
    • Surat Al Maidah 3 kali
    • Surat Al An’am 2 kali
    • Surat Al A’raf 18 kali 
    • Surat Yusuf 7 kali 
    • Surat Hud 3 kali 
    • Surat Ibrahim 3 kali
    • Surat Al Isra’ 2 kali
    • Surat Al Kahfi 2 kali
    • Surat Maryam 1 kali 
    • Surat Thaha 16 kali
    • Surat AL Anbiya’ 1 kali
    • Surat Al Hajj 1 kali
    • Surat Al MU’minun 2 kali
    • Surat Asy Syu’ara’ 8 kali 
    • Surat An Naml 3 kali
    • Surat Al Qashash 17 kali
    • Surat AL Ankabut 1 kali
    • Surat As Sajdah 1 kali
    • Surat Al Ahzab 1 kali
    • Surat Ash Shafat 2 kali
    • Surat Ghafir 5 kali
    • Surat Fushilat 1 kali
    • Surat Az Zukhruf 1 kali
    • Surat AL Ahqaf 2 kali
    • Surat Adz Dzariyat 1 kali
    • Surat An Najm 1 kali
    • Surat Ash Shaf 1 kali
    • Surat An Naziat 1 kali.

         Nah, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian otomatis lebih agung, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Nabi Musa lebih agung daripada Nabi Isa? Bahkan, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian dianggap menjadi Tuhan, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Musa adalah Tuhan?

        Satu hal lagi, Al Quran hampir selalu menyebut Nabi Isa lengkap dengan bin Maryam. Hanya 4 kali nama Nabi Isa disebut sendirian tanpa bin Maryam yaitu Surat :
    • Ali Imran ayat 52
    • Ali Imran ayat 55
    • Ali Imran ayat 59
    • Az Zukhruf ayat 63
    Selebihnya selalu disebut Isa bin Maryam. Untuk menegaskan bahwa Isa adalah anak Maryam, bukan anak Tuhan sebagaimana klaim kaum Nasrani.

    Pertanyaan Ketiga
    “Apakah Nabi Muhammad punya ayah dan punya ibu?”
    “Ya”
    “Apakah Isa (Yesus) dilahirkan dengan ibu dan ayah?”
    “Isa memiliki ibu tetapi tidak memiliki ayah”
    “Mana yang lebih hebat, orang yang dilahirkan dengan cara biasa dengan adanya ibu dan ayah atau yang terlahir tanpa ayah?”

         Jawaban atas Pertanyaan Ketiga Nabi Isa memang tidak memiliki ayah. Namun, bukan berarti lebih hebat daripada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Apalagi jika kemudian dijadikan tuhan, sama sekali keliru. Sekarang saya tanya, mana yang lebih hebat, Isa yang lahir tanpa ayah atau Adam yang tanpa ayah dan tanpa ibu? Jika Isa lahir tanpa ayah kemudian dijadikan tuhan, seharusnya Adam lebih berhak untuk dijadikan tuhan karena tidak memiliki ayah dan tidak memiliki ibu.

    Al Quran menjelaskan penciptaan Isa dan Adam sebagai berikut:

     إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آَدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

    “Sesungguhnya misal (penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seoang manusia), maka jadilah ia” (QS. Ali Imran: 59)

         Karena lahir tanpa ayah, orang Kristen juga menyebut Yesus anak Tuhan. Dalam Yohanes 6:67-69, Yesus disebut anak tuhan oleh Petrus. Karena disebut anak tuhan, lantas dituhankan. Padahal ada banyak orang yang disebut “anak Tuhan” dalam Injil. Adam adalah anak Tuhan, Efraim adalah anak Tuhan, Ezra adalah anak Tuhan. Semua orang yang dituntun Tuhan adalah anak-anak Tuhan.

        Jadi anak Tuhan adalah kata yang digunakan dalam Injil yang artinya seseorang yang mengikuti ajaran Tuhan.Jika orang Kristen masih ngotot menjadikan Yesus sebagai Tuhan, carilah di Injil pernyataan Yesus yang mengatakan “Akulah Tuhan” atau “Sembahlah aku.” Niscaya tidak akan pernah ketemu.

    Pertanyaan Keempat
    “Apakah Nabi Muhammad memiliki mukjizat?”
    “Ya”
    “Apakah Nabi Muhammad bisa menghidupkan orang mati?”
    “Tidak” (Karena dalam Al Quran dan hadits tidak disebutkan mukjizat itu)
    “Apakah Isa bisa menghidupkan orang mati?”
    “Ya” (salah satu mukjizat Nabi Isa, dengan izin Allah, bisa menghidupkan orang mati)
    “Mana yang lebih hebat, yang tidak bisa menghidupkan orang mati atau yang bisa menghidupkan orang mati?”
     Jawaban atas Pertanyaan Keempat Salah satu mukjizat Nabi Isa ‘alaihis salam adalah menghidupkan orang mati. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

     وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآَيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

    "Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (dia Isa berkata), "Aku datang kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritakan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman." (QS. Ali Imran: 49)

      Namun ingat, yang menghidupkan orang mati itu adalah Allah. Nabi Isa mengakuinya sendiri.Demikian pula dalam Injil, Yesus mengakui bahwa yang menghidupkan orang mati adalah Allah. Bukan dirinya. Sahabatku Lazarus mati, maka kembalikanlah ruh kepadanya Tuhan “.

       Allah memperkenankan doanya dan berfirman, “Mintalah, sesungguhnya engkau akan memperoleh apa yang engkau minta”.

         Ketika Yesus menyeru Lazarus agar keluar kepadanya, ia berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepadamu, karena engkau telah mendengarkan aku. Aku tahu, bahwa engkau selalu mendengarkan aku” (Yohanes 11: 41-42)

       Lalu besar mana mukjizat Nabi Isa dengan mukjizat Nabi Muhammad? Jika dikatakan bahwa menghidupkan orang mati adalah mukjizat terbesar Nabi Isa, ternyata dalam Injil disebutkan ada lima orang yang bisa menghidupkan orang mati. Selain Nabi Isa (Yesus), mereka adalah Nabi Ilyas (Elia), Nabi Ilyasa (Elisa), Yehezkiel (seorang nabi di kalangan Nabi Israel menurut Injil), dan Petrus. Apakah dengan begitu, mereka semua juga dianggap sebagai Tuhan karena menurut Injil bisa menghidupkan orang mati? Sungguh lucu.

      Nah, berbeda dengan Nabi-Nabi sebelumnya yang mukjizatnya kadang serupa dengan Nabi yang lain, Rasulullah Muhammad memiliki banyak mukjizat dan yang terbesar adalah Al Qur’an. Jika mukjizat yang lain sudah tidak bisa dilihat lagi bekasnya, Al Quran tetap ada hingga hari kiamat. Dan Al Quran sendiri menantang siapapun di dunia ini untuk menandinginya, dan hingga saat ini tidak ada yang bisa menerima tantangan ini.

     وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ . فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

    Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’ân yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’ân itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allâh, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, (neraka itu) telah disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 23-24)

        Anda berani menerima tantangan ini, Pak Misionaris?

    Pertanyaan Kelima
    “Apakah Nabimu Muhammad sekarang secara fisik meninggal atau hidup?”
    “Meninggal” “Apakah Yesus (Isa) sekarang meninggal atau masih hidup?”
    “Masih hidup”
    “Mana yang lebih hebat, yang sudah meninggal atau yang masih hidup hingga sekarang?”
     Jawaban atas Pertanyaan Kelima Pertanyaan ini justru akan meruntuhkan doktrin terbesar Kristen. Dalam Al Quran memang dinyatakan bahwa Nabi Isa ‘alaihis salam tidak disalib. Yang disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa.

     وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

        Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS. An Nisa’: 157)

         Jika orang Kristen mengatakan Yesus masih hidup, berarti yang disalib bukan Yesus. Sama seperti firman Allah dalam Al Quran tersebut. Namun jika Yesus tidak mati disalib, tidak ada konsep penebusan dosa sebagaimana yang dijadikan pijakan gereja saat ini.Jadi Anda meyakini yang mana? Yesus masih hidup karena tidak disalib atau Yesus mati disalib? Anda pasti akan bingung sendiri. Adapun pertanyaan siapa yang lebih hebat, orang yang meninggal atau orang yang masih hidup, bukanlah pertanyaan yang tepat. Anda masih hidup, Nabi Musa telah meninggal. Siapa yang lebih hebat? Khusus untuk Nabi Isa yang diangkat Allah dan nanti akan diturunkan menjelang hari kiamat, itu bukanlah kehebatan Nabi Isa atas Nabi Muhammad namun semata-mata atas kehendak Allah dalam rangka menegaskan kesalahan orang-orang yang menganggapnya sebagai Tuhan.

     لَيْسَ بَيْنِى وَبَيْنَهُ نَبِىٌّ – يَعْنِى عِيسَى – وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الإِسْلاَمِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ

    “Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan Isa. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah” (HR. Abu Daud; shahih)





    Ceramah di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi
         Baiklah, kini giliran saya melaporkan sudut pandang saya menghadiri ceramah dai asal India tersebut. Diawali dari perebutan tiket. Panitia telah mengatur sedemikian rupa agar peserta ceramah mendaftar tiket masuk secara online. Perkembangan informasi ini diperoleh via akun fb Zakir Naik Visit Indonesia 2017. Pendaftaran secara manual terpaksa dibatalkan karena keterbatasan waktu.

        Setiap kali menengok akun tersebut, saya kecele karena terlewat informasi waktu pembukaan pendaftaran menyaksikan ceramah di Bekasi untuk ke sekian kali. Hingga suatu pagi sehabis salat Subuh pada tanggal 3 April 2017, layar dinyalakan, akun fb ZNVI 2017 saya enter. Pengumuman menyatakan pembukaan dibuka sejak 30 menit lalu! Bergegaslah saya menyambungkan diri ke http://bekasi.zakirnaikvisit.id



     Di sana saya harus mengisi formulir:
    Nama               : ...
    No. Identitas    : ...
    Alamat             : ...
    e-mail              : ...
    No. Hp             : ...
    No. Hp kerabat: ... ...
    dan klik!

        Usai mengisi dan keluar dari link pendaftaran, barulah saya rasakan kesempatan langka ini. Kawan dan kerabat yang coba saya daftarkan selalu mental. Padahal mengisi formulir itu cuma dibutuhkan waktu sekitar lima menit, namun alhasil di luar saya orang lain sama antusiasnya untuk menyaksikan acara sehingga tiap kali menyelesaikan isian, sudah ada 100an orang mendapat keberuntungan tiket. Terutama, ketika waktu menunjukkan pukul 06.30.Perebutan itu terasa menggila. Kuota untuk 2000 undangan dalam 1 jam pun ludes.

        Pada hari – hari berikutnya, saya mendapat konfirmasi keikutsertaan dari panitia via e-mail. Pada h min 1 panitia juga memberikan tiket masuk berupa sms yg nanti harus ditunjukkan ke penjaga pintu. Media patner untuk acara ini adalah Radio Dakta, Bekasi. Dari laporan pandangan mata dan reportase para penyiarnya semakin menggeloralah hati saya. Walaupun, sendirian tak menyurutkan niat saya mendapat ilmu dari dr. Zakir Naik.

        



























         Satu jam sebelum maghrib saya sudah tiba di lokasi. Memasuki stadion berkapasitas 300.000 orang saya dapati: Lalu lintas, lancar. Antrian, tertib. Lokasi, bersih dan kinclong. Keamanan, ketat Para pengaman, tidak sangar

         Protokoler acara :
    18.30-19.10 speech by Fariq Naik
    19.10-19.15 adzan Isya
    19.15-19.45 salat Isya
    19.45-19.50 tvc DZN
    19.50-19.55 DZN entrance
    19.55-21.30 DZN speech
    21.30-23.30 quetion and answer
    23.30-23.45 closing program

         Bilamana belum berkesempatan datang langsung, masyarakat dapat menyaksikan secara live di SalingSapa TV Link livestreamingnya s.id/ZakirNaik

         Adapun layar lebar yang pasang di dalam stadion tidak berfungsi dengan baik, kecuali sebagai pajangan. Para penonton yang berada jauh dari layar hanya melihat sang dai bagai setitik semut di seberang. Kendati kami dapat mendengar suara beliau dengan baik yang berbahasa Inggris logat India. Malam itu, dr. Zakir Naik berhasil membimbing 19 orang membaca dua kalimat syahadat.

        Alhamdulillah acara berlangsung lancar dan aman. Momen itu selalu membuat haru tiap orang yang menyaksikan. In syaa Allah, dengan ini salah satu cara menguatkan ketakwaan dan mengekalkan ukhuwah Islamiah. (R)



    Sumber :
    http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/03/31/onojdn313-ini-jadwal-safari-dakwah-zakir-naik-di-indonesia
    https://id.wikipedia.org/wiki/Zakir_Naik
    Tarbiyah whatsapp

    INA MIA

  • Senin, 10 April 2017
  • rani nuralam
  • Label: ,


  • Karya Chairil Anwar



    Terbaring di rangkuman pagi
    - hari baru jadi-
    Ina Mia mencari
    hati impi,
    Teraba Ina Mia
    kulit harapan belaka
    Ina Mia
    menarik napas panjang
    di tepi jurang
    napsu
    yang sudah lepas terhembus,
    antara daun-daunan mengelabu
    kabut cinta lama, cinta hilang
    Terasa gentar sejenak
    Ina Mia menekan tapak di hijau rumput,
    Angin ikut
    - dayang penghabisan yang mengipas -
    Berpaling
    kelihatan seorang serdadu mempercepat langkah di
    tekongan.

    1948
    (c) Copyright 2010 lampu bunga. Blogger template by Bloggermint