Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

CCTV ITU!

  • Senin, 15 Oktober 2012
  • rani nuralam
  • Label: ,
  • Di seantero jagat raya ini, salah satu hal yang menyenangkan dan bersifat positif adalah menari. Tempat berlatih formal biasanya di sanggar atau klub erobik. Di sana you can see your own body movement in the mirror and feel special. It is the moment that you don’t have to put your make up, being sweat, and freely follow the music. And no need to worry, when you dance you still look cool and beautiful kok. : )

    Watching the dancing competition on B Channel, You Got to Dance 2011, feel like you’ve got an enlightment! Even when martial art presented in the competition, they just look great and graceful. The masculinity smooth style. The right choreo and music make your eyes widely open. W-O-W! Awesome deh pokoknya!

    Dancing always a fun thing. Kegiatan tak kenal umur! Kecuali mungkin karena dibatasi budaya lokal. Tak perlu cemas harus ke taraf prodancer untuk menari. Tetsuko Kuroyanagi, penulis buku Toto Chan, Gadis Kecil di Jendela pada masa kecilnya melebur sebagai sebatang pohon, tokoh menyeramkan, angsa, atau angin saat menari. Seringkali kita pun memiliki hal “gila” waktu balita sehingga bebas bergerak ya ‘kan? Mau menari gaya apapun, kebebasan ada di tangan sendiri. Di usia matang, mengapa tak sedikit “gila” and have fun dengan menari. Cause it makes you feel abegeh. Really! Hahaha.

    Pada taraf tertentu aerobic terasa bukan kegiatan olahraga semata, tetapi menari. Bila dulu kusebut olahraga, kini latihan. Dinamikanya lebih progresif. Gerakannya lebih variatif. Yang dilakukan bukan lagi single step, double step, atau v step dalam hitungan 2 atau 4 x 8, namun dalam 8 hitungan, kau harus melakukan 8 gerakan berbeda. Koreografinya semakin rumit karena komposisi turning, jumping, grape vine, running, twisting, etc. yang variatif, selain gerakan dasar seperti single step, double step dan v step yang sudah disebut sebelumnya. Mendapat gerakan begini, rasanya ini benar – benar I’m in the right insanity. Hahaha. Sulit sekali. Itulah sebabnya, latihan “sangat sangat perlu sekali”. Yang menarik, dengan melakukan aerobic dancing pengaktifan fungsi otak kanan dan otak kiri  lebih optimal. Detak jantung pun terpompa alami.

    Hakikat latihan menari pada akhirnya adalah mempertunjukkannya. When you notice, You Got to Dance’s competitor, they not just compete to be the best, but – as they say – they are delightful and honored to entertain the audience. About the showtime, it’s a kind of difficult thing for me, and one in a way it become a paradox. But, one has the independency to choose the selected and spesific audience; and what he/she wants to do with the dance. As for me, i’ve set my heart to exclusively performing my dance to a distinctive audience.

    Tetapi, ketika kejutan muncul di tengah – tengah keasyikan menari, hal itu bagai sebuah guncangan gempa tektonik. (Lama – lama tulisan saya seperti hasil terjemahan ya? Padahal kalimat ini pop up of nowhere. Hahaha). Bagaimanapun kita harus terus berlatih dan belajar, bahkan sampai di negeri Cina. Tapi, jangan terlalu hanyut saat menari di klub baru – dimana semua koreo baru yang diperlukan tersedia – kau tak pernah sadar siapa pemilik mata yang sedang memandangmu. Maka lain kali baik – baiklah  menjaga diri dimana  pun kau berada. Karena itu! Lihat, di atas itu! Yang berada di pojokan langit - langit itu! C – C – Tv! Closed Circuit Television! Bayangkan sebuah kamera pengintai di ruang latihan ladies only! Ck ck ck … Kau tak tahu siapa dan bagaimana orang yang sedang memandangmu, tapi sudah pasti ia atau mereka tidak termasuk dalam one of your specific audience list. Oh boy! Hmmmm … .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    (c) Copyright 2010 lampu bunga. Blogger template by Bloggermint