Karya
Jibril jundallah ( Gatra Aksara)
Redam malam berpaham rindu
Magis terintis melapis kalbu
Terjang usang gelombang waktu
Nikmat memikat tersayat syahdu.
Dalam nilam merajam restu.
Manis miris bergamis madu.
Halang hilang terlekang ramu
Gurat ma'rifat berhayat satu.
Hatiku,.
Layu
Samar memilu
Ingin kembali kepada-mu.
Cinta.
Bercahaya.
Mengurung nafsu dalam keranda.
Berkilau warna azka, menerangi gulita rongga di jiwa.
Asmara,.
Memeluk pusara.
Hadirkan dirimu selamanya.
Hapus kisah derita
Sunting duka menjadi permata.
Kemanapun pandang retinaku kan melesat menerbitkan bayang-bayang orbit fajar kelopak mayang akan rahmat kasih sayang-mu, Niscaya tiada nampak antak-berantak khalayak noktah-noktah tumpul singgah berhias anggun di ranah cermin panorama alam semesta yang memburamkan wajah tulus kesucian cinta, Selama asma maha kuasa kan tetap kekal bertahta melekat kepada Dzat yang maha cinta, Maha rindu kepada hamba-hambanya.
Jibril jundallah ( Gatra Aksara)
Redam malam berpaham rindu
Magis terintis melapis kalbu
Terjang usang gelombang waktu
Nikmat memikat tersayat syahdu.
Dalam nilam merajam restu.
Manis miris bergamis madu.
Halang hilang terlekang ramu
Gurat ma'rifat berhayat satu.
Hatiku,.
Layu
Samar memilu
Ingin kembali kepada-mu.
Cinta.
Bercahaya.
Mengurung nafsu dalam keranda.
Berkilau warna azka, menerangi gulita rongga di jiwa.
Asmara,.
Memeluk pusara.
Hadirkan dirimu selamanya.
Hapus kisah derita
Sunting duka menjadi permata.
Kemanapun pandang retinaku kan melesat menerbitkan bayang-bayang orbit fajar kelopak mayang akan rahmat kasih sayang-mu, Niscaya tiada nampak antak-berantak khalayak noktah-noktah tumpul singgah berhias anggun di ranah cermin panorama alam semesta yang memburamkan wajah tulus kesucian cinta, Selama asma maha kuasa kan tetap kekal bertahta melekat kepada Dzat yang maha cinta, Maha rindu kepada hamba-hambanya.