Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Epilog 2012

  • Senin, 24 Desember 2012
  • rani nuralam
  • Label: ,

  • Tahun masehi 2012 hampir habis. Banyak yang berubah meskipun tak semua orang bisa melihat secara kasat mata. Sudah setahun saya meninggalkan banyak hal. Saya mungkin orang yang keterlaluan karena pergi tanpa pamit. Menutup pintu - pintu, dan menjadikan satu - satunya rumah maya ini sebagai rumah yang  pintunya senantiasa terbuka untuk siapapun. Sebenarnya masih ada yang dirindukan. Beberapa memang masih berharga untuk dikenang. Apalagi karena teman lama dan jauh datang berkunjung. Saya suka sekali. Semoga Anda baik - baik juga di seberang sana. Tetapi, saya masih ingin menempuh jalan ini.

    Begitulah. Kemudian dalam perjalanan ini ada yang menjadi warna baru. Fluktuasi kehidupan pun adalah keniscayaan. Ibarat krayon sekarang saya memiliki yang 24 warna. Saya terus belajar menggambar. Sebagian dengan goresan warna dasar. Tumpukan buku yang kian menggunung jadi hutang membaca.  Apa boleh buat, slowly but surely make it done; make it happen.

    :)

    Anak–anak masih jadi sekian persen bagian yang mendominasi hidup saya. Tahun ini tiba–tiba saya jadi ibu beranak banyak. Anak–anak sudah semakin bertambah besar dengan bermacam polahnya. Di antaranya tentang putri kembar saya yang cantik - cantik, tetapi centil. Mereka bikin saya pusing dan gregetan.

    November yang telah saya mendapat hadiah batu berbentuk hati dari Jejes (8). Selagi berlatih kungfu, anak itu melihat benda itu teronggok di lapangan. Batu itu berdiameter 1,5 cm. Bisa dibuat bandulan kalung. Pulangnya ia langsung mencari saya yang sedang bereksperimen bikin puff stick di dapur dan bilang, “Buat Tante”.   Dalam beberapa malam pertama, terkadang saya pandangi  hadiah itu. Aneh juga bentuknya bisa seperti itu,  dan aneh pula mata Jejes bisa setajam itu menemukan batu hati  untuk saya.

    Sementara itu, dalam waktu dan tempat yang berbeda My Little Kijang (5) tahu–tahu muncul dan menyempil di antara saya yang sedang membaca dan Jejes yang sudah pulas. Meskipun saya pura–pura membaca dan membiarkannya berceloteh sendiri, sebenarnya saya senang sekali ia menginap. Karena sebelumnya saya sempat berharap  ia bermalam di rumah. Lalu, saya ceritakan hal ini pada ayahnya, dan komentarnya, “bahasa batin.”  Keren sekali.  Seperti ada magnet di antara kami, dan My Little Kijang langsung menjawab “panggilan” saya. Menakjubkan sekali memang, bila kejadian serupa terulang beberapa kali dengan orang yang berbeda, orang–orang yang secara terpendam ingin saya temui dan muncul beberapa saat kemudian. Andai saya Power Puff Girl, saya benar–benar ingin punya kekuatan yang lebih besar dan  “memanggil” orang yang ingin saya lihat dan bersamanya. 

    :)

    Saya bukan orang yang insensitif. Banyak saudara saya yang sulit tinggal di rumah mereka sendiri, terusir dari rumah yang merupakan haknya, atau berjuang mempertahankan keutuhan rumahnya. Maksud saya tentang saudara  - saudara yang tinggal di sekitar kita maupun yang berada di seberang samudera, seberang benua. Sangat memilukan melihat itu dan tak bisa berbuat banyak. Jadi saya berusaha menahan diri agar tidak lagi euforia. Apalagi seolah–olah memiliki kehidupan paling bergelimang kebahagiaan.

    Tidak perlu pula  “mencuri” kebahagiaan orang lain. Pemandangan kehidupan orang lain yang ditampakkan itu bukan kehidupanmu. Tiap orang memiliki kehidupan istimewa yang hanya dia sendiri yang bisa merasakannya.  Seperti dialog dalam You’ve Got Mail : “I live my life simple and worthy,” maka demikianlah keadaan saya saat ini.

    Tahun ini masih ada harapan yang belum tercapai. Tetapi saya yakin ada waktunya ketika keinginan itu terkabul.  Insya Allah.  Karena beberapa niat atau titik tolak sudah terwujud/dimulai pada waktu yang istimewa :1 Muharam 1433 H, 12 Rabiul Awal 1433 H, 1 Ramadhan 1433 H, 23–11–11, 10–11–12. Tentang hal–hal itu, jatuh waktunya pun tanpa direncanakan. Seringkali saya tercenung karena baru menyadari belakangan. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.

    Dengan segala kerendahan hati kumuliakan diriMu. Hanya Engkau yang mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi, maka kumohon muliakanlah dia, dia, dan dia pula. Semoga hari esok tetap menjadi hari penuh pengampunan dan berkah; bermanfaat lebih banyak buat orang lain, dicintai lebih besar oleh yang dicinta; mendapat cinta dan kecintaan baru segudang, berlabuh dan melahirkan anak - anak kami yang tampan - tampan, cantik - cantik, dan sehat - sehat, dan mereka bernama hafidz dan hafidzah, serta sejahtera, juga sehat wal afiat. Ya Rabbi, saya kalau sudah bicara seperti ini memang terlihat tua, maka dari itu saya memohon padaMu pula agar diberi kemudaan sehinggga senantiasa bercahaya dan caiyo, termasuk dikabulkan permintaan yang off the record itu ya, Ya Allah! Amin YRA. (*)

    (c) Copyright 2010 lampu bunga. Blogger template by Bloggermint