Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Sonet 12

  • Senin, 12 Mei 2014
  • rani nuralam
  • Label: ,


  • Perjalanan kita selama ini ternyata tanpa tanda baca,
    tak ada huruf kapital di awalnya. Yang tak kita ingat
    aksara apa.  Kita tak pernah yakin apakah titik mesti ada;
    tanpa tanda petik, huruf demi huruf berderet rapat –

    dan setiap kali terlepas, kita pun segera merasa gerah lagi
    dihimpitnya.  Tanpa pernah bisa membaca ulang dengan cermat
    harus terus kita susun kalimat demi kalimat ini –
    tanpa perlu merisaukan apakah semua nanti mampat

    pada sebuah tanda Tanya. Tapi, bukankah kita sudah mencari
    jawaban, sudah tahu apa yang harus kita contreng
    jika tersedia pilihan? Dan kemudian memulai lagi
    merakit alinea demi alinea, menyusun sebuah dongeng

    Tapi bukankah tak ada huruf kapital ketika kita bicara?
    Bukankah kisah cinta memang tak memerlukan tanda baca?


    Sapardi Djoko Damono, 2009

    (c) Copyright 2010 lampu bunga. Blogger template by Bloggermint